BREAKING NEWS
loading...
loading...

Wednesday 30 July 2014

Membantu Orang Sekitar ala Prabowo Subianto



Para tetangga di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengungkap keseharian Prabowo. Di mata mereka Prabowo dianggap sebagai sosok yang bisa mengayomi dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Jauh dari stigma pelanggar HAM yang acapkali dituduhkan para lawan politiknya.

Betapa tidak, Prabowo telah membantu mengangkat taraf hidup dan perekonomian warga sekitar. Lebih dari 80 persen penduduk desa setempat dipekerjakan di rumah Prabowo. Dia juga sangat perhatian dengan memberikan bantuan permodalan baik kepada para petani, peternak, maupun pelaku usaha kecil dan menengah. Sikap santunnya juga membuat dia semakin disegani.



“Pak Prabowo memberikan bantuan modal bagi yang ingin berwiraswasta, memberikan bibit tanaman yang bisa diolah untuk warga sekitar hingga mempekerjakan warga sekitar,” ungkap Anwar, warga Desa Bojong Koneng.

Penuturan serupa juga disampaikan warga lainnya, Iyan. Menurut dia, banyak tetangganya yang dipekerjakan untuk membantu di rumah Prabowo yang memiliki ternak kambing, sapi, kuda serta lahan pertanian. Selain diberikan upah yang layak, Prabowo juga mempersilahkan warga mengambil hasil panen dari tanaman yang dibudidayakan.
Sumber

Prabowo Subianto memiliki rumah dan lahan yang sangat luas di Desa Bojongkoneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Prabowo tadi terlihat naik mobil menuju helipad dalam kompleks rumahnya. Sehari-hari, Prabowo cukup ramah pada warga sekitar.




Rumah Prabowo cukup luas, ditaksir lebih dari 1 hektar atau beberapa hektar. Dari depan, ada gerbang kayu setinggi 2,5 meter. Di kanan-kiri gerbang kayu itu ada pagar tembok, bila ditotal dengan gerbang kayu, panjang 10 meter. Dari gerbang itu, ada jalan menanjak sekitar 500 meter. Di dalam, selain rumah induk terdapat helipad, lapangan gembala kuda, istal, kandang kambing hingga lahan pertanian seperti pisang, cabe, tomat dan semacamnya. Entah, berapa jarak dari rumah induk ke gerbang, yang jelas Prabowo naik mobil Lexus putih saat menuju helipad sebelum akhirnya naik helikopter di dalam kompleks rumahnya itu.

Menurut salah satu warga di sekitar rumah Prabowo, H Sanukri (55), rumah Prabowo dulunya milik Jenderal Istarto Iskandar, mantan Pangdam Diponegoro.

"Kurang lebih 5 tahun (berpindah ke tangan Prabowo, red)," timpal warga lainnya Meiwati saat ditemui detikcom, Jumat (11/4/2014).

Menurut warga lain Acim (55) tak ada yang berani masuk ke dalam rumah induk Prabowo. "Banyak yang jaga," kata Acim. Sanukri kemudian menimpali, "Banyak anjingnya, takut. Nggak berani saya mah ke atas".

Prabowo menurut Meiwati, lebih suka naik mobil dibanding helikopter bila tak buru-buru. Meski naik mobil, Prabowo suka menyapa warga. "Orangnya ramah, kalau lewat suka dadah-dadah. Kadang suka berhenti ngasih uang ke anak-anak," tuturnya.

"Kalo nggak naik heli, nyusahin warga, bikin macet," bapak Acim

Ada apa saja sih di dalam rumahya? "Ada kuda, ada kambing, ada bebek, ada sapi. Tempatnya misah-misah. Kalo kuda deket rumahnya di atas, kalau bebek di bawah, deket tempat diklat drum band," kata Acim. Sedangkan Sanukri menimpali kuda Prabowo ada sekitar 17 ekor.



Prabowo, menurut Sanukri, juga membuat tempat pengobatan gratis untuk warga sekitar. Letaknya di kompleks diklat drumband yang dibina Prabowo, sekitar 2 km dari rumah Prabowo.

"Ada tempat pengobatan gratis untuk warga di sini, di diklat. Bukanya 24 jam. Dokternya ganti-gantian. Udah ada rawat inapnya juga. Bapak juga nyiapin bus buat anak-anak sekolah, antar jemput. Kalo nyediain makanan pas acara dari hasil pertaniannya sendiri. Ada pisang rebus, kacang rebus. Lahan pertaniannya di dalem juga. Kurang lebih 4 hektaranlah area rumahnya aja," kata Sanukri.

Menurut Meiwati, Prabowo suka membuat acara-acara buat warga baik untuk anak yatim, janda, fakir miskin. "Pas puasa, buka bersama-sama warga tapi ya nggak masuk ke dalam rumahnya. Di tenda aja, sering ngundang makan-makanlah," tuturnya.
Sumber

Selain memiliki rumah yang luas di Desa Bojongkoneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Prabowo pendiri Partai Gerindra juga memiliki lahan luas, sekitar 2 km dari rumahnya. Di atas lahan itu, ada diklat untuk drum band, klinik hingga lahan pertanian dan peternakan.

Warga mengenalnya sebagai 'Diklat Drum Band'. Prabowo memang membina grup drum band bernama Canka Garuda Yaksa.

Dalam Facebook milik Partai Gerindra disebutkan, "Tim Drum Band Canka Garuda Yaksa digagas oleh Prabowo Subianto, sebagai sarana pemberi semangat bagi seluruh keluarga besar Gerindra dan pembinaan generasi muda Nusantara dari berbagai daerah yang mempunyai bakat memainkan alat musik. Sebagian besar dari Sulawesi Utara, dimana mereka adalah pemain drumband sejak SD, SMP dan SMA, bahkan banyak yang telah menjadi pelatih drumband. Tim drumband Garuda Yaksa diharapkan dapat semakin membangkitkan semangat dan militansi kader Partai Gerakan Indonesia Raya".




Facebook juga memposting foto aksi dari grup drum band Garuda Yaksa itu yang sekilas mirip penampilan drumband dari Akademi Militer, semua personelnya laki-laki, berambut cepak dan berpakaian putih-putih bak tentara.

Lahan di diklat, ada sekitar puluhan bangunan rumah seperti mess. Menurut petugas keamanan kompleks 'Diklat Drum Band', Yanto WY (30), ada sekitar 20 bangunan mess untuk tempat tinggal para pemain drum band dan pelatihnya.

Menurut salah satu penghuni mess asal Manado, Fliki (20), ada ratusan orang tinggal di bawah mess itu. "Ada 160-an orang anggota drum band yang tinggal di diklat. Anak drum band sama instrukturnya," tutur Fliki.

Tampak juga pendopo besar dari batu bata bali warna merah. Menurut Fliki pendopo itu untuk latihan drumband dan jika ada acara atau pertemuan.

Tampak pula klinik pengobatan yang ada dalam kompleks Diklat itu. Saat itu penanggung jawab klinik, dr Taufik tidak ada di tempat. detikcom yang berkunjung pada Jumat (11/4/2014) ditemui perawat bernama Cecep (23) dan Insan (23).

"Iya ini 24 jam (bukanya). Boleh buat warga juga," tutur Cecep.

Sebelumnya, seorang warga di sekitar rumah Prabowo, Sanukri (55) mengatakan klinik itu gratis buat warga. "Ada tempat pengobatan gratis untuk warga di sini, di diklat. Bukanya 24 jam. Dokternya ganti-gantian. Udah ada rawat inapnya juga," kata Sanukri yang mengatakan lahan Prabowo ada seluas 450 hektar.




Di kompleks Diklat itu, ada juga peternakan sapi, bebek dan kambing. "Bebek ada 500 (ekor), kambing nggak tahu karena banyak, sapi 100-an (ekor). Kuda nggak tahu pasti," kata petugas keamanan kompleks Diklat, Yant WY.

Hasil peternakannya, imbuhnya, adalah susu kambing dan susu sapi yang diolah dengan melibatkan warga setempat. Hasilnya, untuk penghuni kompleks Diklat hingga dihibahkan pada warga setempat.







"Ada rasa strawberry, kopi, buah-buahan lah. Ada juga campuran susu sapi sama kambing, susu kambing otawa. Hasil produksi nggak diperjualbelikan. Untuk masyarakat sekitar, sekolah-sekolah di Bojongkoneng sama pegawai aja. Pegawai dapat tiap hari, masyarakat setiap minggu. Pekerja sini mayoritas warga sekitar," kata Yanto.

Tuesday 22 July 2014

Tutorial Membuat Cat Tembok Berkualitas - Mengenal Extender Pigment Sebagai Bahan Baku Pembuatan Cat



Pembahasan kita kali ini adalah menyangkut masalah extender berupa pigment yang digunakan sebagai bahan baku cat tembok. Adapun untuk cat tembok sendiri, warna yang paling dominan adalah warna putih. Selain warna putih, kebanyakan warna yang disukai dan diproduksi untuk cat tembok adalah warna-warna pastel, dimana pigment warna putih tetap lebih dominan, dan warna-warna yang lain bersifat sebagai tinting saja untuk menghasilkan warna-warna muda yang cerah. Adapun ada beberapa jenis pigment yang bisa digunakan untuk pembuatan cat tembok, yaitu antara lain :

1. Titanium Dioxide (TiO2)
Ini adalah pigment paling dominan dalam cat tembok. Tipe yang dipakai adalah tipe "polished", dimana mineral Titanium Rutile dimurnikan, kemudian dipoles dengan bahan kimia tertentu sehingga menghasilkan pigment yang tahan terhadap sinar UV (non yellowing). Ada 2 tipe golongan besar pigment Titanium Dioxide, yaitu Rutile dan Anatase (jarang sekali dipakai pada cat tembok), sedangkan untuk Rutile sendiri berdasarkan dari pembuatannya dibagi menjadi tipe Chloride dan Tipe Sulfate. Tipe Chloride berharga lebih mahal, memiliki distribusi partikel yang lebih sempurna (hiding power meningkat), dan teknologinya didominasi oleh perusahaan dari Eropa dan Amerika. Tipe Sulfate mulai banyak ditinggalkan karena lebih toxic dalam pembuatannya, tetapi lebih efisien dalam proses produksinya, menghasilkan pigment Titanium dengan kualitas yang nyaris setara dengan tipe Chloride, hanya sedikit inferior dalam hal hiding power. Produsen tipe ini sekarang kebanyakan dari China, India, dan Malaysia.



2. Inorganic Pigments
Kebanyakan inorganic pigment adalah berasal dari metal based, sehingga memiliki ketahanan terhadap sinar UV sangat tinggi. Selain itu, ketahanan terhadap panas juga tinggi, tetapi untuk aplikasi cat tembok, ketahanan panas tidak terlalu penting. Beberapa inorganic pigment berbahan dasar iron-oxide cukup disukai karena harganya relatif ekonomis dan berdaya tahan tinggi. Kekurangan dari pigment inorganik adalah warnanya tidak cerah, sehingga tidak memungkinkan banyak variasi warna-warni pastel yang menarik.

3. Organic Pigments
Organic pigment memiliki unsur karbon yang dominan. Jenis warna yang dihasilkan dari organic pigment umumnya cerah-cerah dan memungkinkan adanya variasi warna yang menarik. Kekurangannya untuk cat tembok adalah dari sisi light-fastness, dimana organic pigment memiliki sifat light-fastness yang bervariasi tergantung tipe pigmentnya. Light fastness ini adalah ukuran yang menyatakan daya tahan pigment terhadap sinar matahari or UV, semakin tinggi nilai light fastness pigment yang digunakan, maka semakin tahan terhadap perubahan warna dalam jangka waktu tertentu. Untuk pemakaian pigment jenis ini di dalam cat tembok, harus diperhatikan baik-baik jenis aplikasinya (interior-exterior), dan juga light-fastness organic pigment yang dipilih harus sesuai, agar dapat dihasilkan cat tembok dengan kualitas yang diharapkan. Beberapa jenis pigment organic adalah Phytalocyanine based (Green - Blue), DPP based (red), etc.


3 jenis pigment diatas adalah pigment dominan untuk cat tembok. Adapun jenis pigment lain yang mungkin dipakai adalah Carbon Black (warna hitam), dimana cukup banyak cat tembok yang berwarna abu-abu digunakan sebagai cat dinding luar sebelah samping. Warna abu-abu ini adalah campuran dari Carbon Black & Titanium Dioxide dengan perbandingan yang sesuai.




Dalam penggunaan warna pada cat tembok, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah diperlukannya additif tertentu untuk dapat menghasilkan warna-warna yang sesuai. Antara lain additif itu adalah wetting dan dispersing agent. Kedua additif ini akan dibahas pada pembahasan-pembahasan berikutnya.

Selain additif wetting dan dispersing, ketakutan paling utama dalam penggunaan pigment adalah kemungkinan menguning dan pudarnya warna pada cat tembok setelah jangka waktu tertentu. Penggunaan additif UV Stabilizer bisa ditambahkan jika perlu, tetapi karena kebanyakan pigment pada cat tembok adalah berwarna putih ataupun pastel (campuran dari warna putih dengan pigment lainnya), sebenarnya selama warna putih yang dipakai berasal dari pigment Titanium Dioxide Rutile, hal ini akan sangat banyak membantu menghindari efek pudarnya warna dan menguning, karena pigment Titanium Dioxide sendiri bersifat sebagai UV Stabilizer.


Jika anda ingin mendapatkan info produk cat tembok berkualitas dengan harga jauh di bawah pasaran, kunjungi halaman produk kami

Tutorial Membuat Cat Tembok Berkualitas - Mengenal Binder Sebagai Bahan Baku Utama Pembuatan Cat Tembok

Binder atau Resin adalah bahan baku yang berfungsi membentuk film pada cat tembok. Kualitas binder yang digunakan akan sangat mempengaruhi cat tembok yang dihasilkan. Adapun binder yang paling umum dipakai untuk cat tembok adalah binder yang disebut sebagai "LATEX". Ini bukanlah latex yang disebut sebagai latex karet alam seperti yang dipakai pada kasur latex, tetapi ini adalah sejenis resin yang flexible. Belajar mengenai latex, berarti belajar mengenai polimerisasi juga. Pada dasarnya polimerisasi resin adalah pembentukan resin/binder dari polymer building block seperti monomers. Memang istilah ini sangat teknis sekali, tetapi pada dasarnya polymer building block inilah yang menentukan kualitas dan harga jual latex yang dihasilkan. Prosesnya secara umum dinamakan EMULSION POLYMERIZATION, dan di Indonesia sendiri ada beberapa perusahaan yang membuat Latex sebagai bahan baku cat tembok.



Pada umumnya Latex yang dipakai pada cat tembok adalah ACRYLIC TECHNOLOGY, dimana untuk semua latex yang dibuat diberi embel-embel "acrylic". Sebagai contoh adalah :

1. Latex FULL ACRYLIC (atau 100% Acrylic)
Ini berarti bahan baku didalamnya adalah full acrylic building block, dimana membawa sifat non-yellowing, high performance, dan fleksibilitas tinggi, sehingga sangat cocok dipakai untuk aplikasi EXTERIOR. Latex jenis ini bisa digunakan juga untuk aplikasi interior, tapi akan sangat over-engineered sekali jika dipakai untuk aplikasi interior (karena harga latex ini paling mahal). Pemakaian latex jenis ini juga mensyaratkan pemakaian additif yang khusus dan dalam jumlah lebih besar daripada latex jenis lainnya.

2. Latex STYRENE ACRYLIC
Ini adalah jenis latex yang sekarang bisa dibilang paling populer. Gugus polymer acrylic dipadukan (dimasak) bersama dengan Styrene Monomers yang berharga ekonomis, menghasilkan latex jenis ini. Latex ini populer karena hanya sedikit yellowing (tergantung formulasi latexnya), tetapi menunjukan performance film yang relatif baik. Beberapa produsen mampu memodifikasi menjadi latex yang hanya slightly yellowing (sedikit menguning saja). Gugus Styrene Monomers sebenarnya adalah bersifat yellowing, tapi dengan formulasi pembentukan latex yang tepat, maka sifat yellowingnya bisa ditekan. Latex yang dihasilkan oleh produsen ini kemudian diberi embel-embel 2 ini 1, untuk aplikasi interior & exterior. Banyak produsen cat tembok yang telah meluncurkan cat 2 in 1 jenis ini, bisa dipastikan adalah menggunakan latex jenis stryene acrylic.




3. Latex VINYL ACRYLIC
Adalah jenis latex yang dibilang paling ekonomis. Gugus Vinyl Monomers bersifat yellowing tetapi berharga murah dicampur dengan Acrylic building block. Untuk cat tembok murah dengan high pvc biasanya menggunakan jenis latex ini.



Jenis latex yang populer diatas banyak dipakai oleh produsen cat tembok di Indonesia. Pada tutorial ini kami tidak akan pernah menyebutkan merk cat dari produsen tertentu ataupun merk bahan baku dari supplier tertentu karena menyangkut kode etik bisnis. 

Selain ketiga jenis latex diatas, adapula bahan baku latex lain yang mulai menanjak popularitasnya. Yaitu antara lain :

1. VEOVA
Ini adalah modifikasi latex yang terbuat dari building block acrylic, vinyl acetate, dan Veova monomers yang diklaim memiliki keunggulan dalam pemakaian interior dan exterior. Dalam beberapa test, produsen latex jenis ini menekankan bahwa untuk aplikasi exterior ekonomis, latex jenis VEOVA mampu mengungguli daya tahan exterior latex jenis Styrene Acrylic. Sehingga latex VEOVA banyak digunakan juga untuk aplikasi 2 in 1.

2. VAE (Vinyl Acetate / Ethylene)
Ini adalah teknologi baru yang diperkenalkan sebagai binder pada aplikasi cat tembok. Seperti diketahui, cat tembok adalah cat berjenis Water-Borne, dimana dalam formulasinya tidak murni 100% berbahan dasar air, tapi tetap perlu ditambahkan solvent tertentu untuk membantu mempermudah cat tersebut mencapai hasil aplikasi yang diinginkan. Adapun karena berkembangnya kesadaran masyarakat akan pengurangan pencemaran lingkungan, maka sekarang diinginkan adanya produk dengan label "Green Product", yang berarti tidak mencemari lingkungan atau sangat minim sekali mencemari lingkungan. Penggunaan solvent dalam formulasi cat tembok akan menyebabkan cat tersebut memiliki kandungan VOC (Volatile Organic Compound, atau bahan yang mudah menguap) yang dituding sebagai biang kerok perusak lingkungan. Adapun dengan pemakaian latex berjenis VAE, maka penggunaan solvent sebagai additif cat tembok bisa dihilangkan karena sifat VAE ini adalah low additif demand untuk mencapai performance cat yang diinginkan. Adapun kekurangannya adalah secara kualitas dan juga harga menjadi kurang menarik dibanding latex jenis lain (mengurangi pemakaian solvent tapi harga latex VAE lebih mahal dan performance kualitas cat yang dihasilkan masih dibawah latex jenis lain).


Sunday 20 July 2014

Tutorial Membuat Cat Tembok Berkualitas - Mengenal Jenis-Jenis Cat Tembok

Cat Tembok memiliki jenis yang beragam di pasaran. Mulai dari harga yang murah sekitar 80 ribu rupiah per pail (20 liter) hingga 2 sampai 3 juta rupiah per pail. Kali ini saya akan coba share tentang jenis-jenis cat tembok dengan berbagai pengelompokan.



Berdasarkan Aplikasi
Berdasarkan pengaplikasiannya cat tembok dibagii menjadi dua jenis yakni
* Interior
* Exterior

Cat Interior lebih sedikit terkena paparan sinar UV sehingga warnanya akan lebih tahan lama


Pada umumnya cat interior lebih banyak dari sisi volume karena pengecatan di dalam bangunan membutuhkan lebih banyak cat daripada di luar bangunan. Kenapa dibedakan antara interior dan exterior? Pada dasarnya untuk exterior adalah karena efek dari sinar UV (dari matahari) yang menyebabkan kerusakan pada polimer cat tembok tersebut. Ada polimer yang mampu bertahan dengan sinar UV dari matahari (dengan bantuan additif dan bahan baku yang sesuai). Untuk aplikasi interior biasanya akan relatif lebih mild serangan sinar UV tersebut, sehingga kerusakan polimer akan (jauh) lebih lambat. Kerusakan polimer dapat ditunjukkan antara lain dengan ciri sebagai berikut : menguning (yellowing), pecah (cracking), warna pudar, dll.

Berdasarkan Bahan Baku Utama yang Umum (Latex / Resin / Binder)

* Full Acrylic - Pemakaian untuk interior dan exterior (penekanan di exterior)
* Styrene Acrylic - Pemakaian untuk interior maupun interior/exterior (2 in 1)
* Vinyl Acrylic - Pemakaian umumnya untuk interior saja

Penekanan bahan baku adalah pada sifat yellowing, dimana dari ketiga bahan baku populer yang disebutkan diatas, ada bahan baku spesifik yang sesuai untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Selain bahan yang disebutkan diatas, ada juga bahan baku yang lain yang dinamakan Veova Acrylic dan juga VAE Acrylic (Vinyl Acetate/Ethylene). Ini adalah pengembangan dari bahan baku Vinyl Acrylic yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas binder tersebut.

Styrene Acrylic bahan baku untuk cat Eksterior dan Interior

Dari kategori diatas bisa disimpulkan bahwa, Full Acrylic ~ Non Yellowing, Styrene Acrylic ~ Slightly Yellowing, dan Vinyl Acrylic ~ Yellowing. Semua adalah acrylic technology, yang membedakan adalah polymer building block daripada jenis-jenis latex tersebut, dan sifat yellowing yang terjadi adalah karena bahan baku yang "dimasak" pada saat pembuatan latex tersebut.

Berdasarkan Kualitas
Saat kita bicara kualitas, disini adalah hal yang "tricky" pada cat tembok mulai terjadi. Perbedaan harga yang signifikan selain dikarenakan penggunaan latex yang berbeda, juga karena adanya variasi dalam PVC (Pigment Volume Content). Yang disebut sebagai Pigment disini adalah termasuk filler (bahan pengisi) dan pigment (pewarna) itu sendiri. PVC yang disebut-sebut pada pembahasan cat tembok ini adalah istilah spesifik pada cat tembok, jadi bukan PVC = Poly Vinyl Chloride (resin plastik).

Kategori cat berdasarkan PVC :
* High PVC ~ cat tembok low-end (murah) - disebut juga sebagai FLAT wall paint
* Medium PVC ~ cat tembok medium-end (menengah) - disebut juga sebagai MEDIUM/SATIN/SEMI-GLOSS wall paint
* Low PVC ~ cat tembok high-end (mahal) - disebut juga sebagai GLOSS wall paint

Umumnya cat tembok High PVC bisa sampai 85-90% PVC dalam formulasinya, Medium PVC antara 50-60%, dan Low PVC antara 30-40%. Tidak ada yang exact dalam klasifikasi produsen untuk jenis-jenis cat berdasarkan ini, tapi harga jual (biasanya) akan "merepresentasikan" kualitas cat-nya.

PVC sendiri bisa diukur secara kualitas dari density-nya (berat jenis). Karena kandungan PVC adalah filler/pigment yang relatif berat dan bisa terbasahi oleh bahan baku cat waterbased tersebut, makan semakin tinggi PVC-nya, akan semakin tinggi pula density cat tersebut (secara kualitatif, tidak ada yang eksak disini). Cara simpel untuk melihat density adalah dengan membandingkan beratnya pada volume yang sama. Contoh (hanya sebagai ilustrasi saja) dengan pail yang seukuran, ada cat tembok yang pada volume tertentu pada pail (misal 22 L) setelah ditimbang ternyata beratnya 22 kg, tapi ada cat lain dengan volume sama pada pail yang sama ditimbang beratnya sampai 25 kg. Hal ini berarti density-nya berbeda pada volume yang sama. Secara awam bisa disimpulkan bahwa cat dengan density yang lebih tinggi berarti memiliki kandungan filler lebih tinggi. Kandungan filler tinggi ~ high pvc ~ low quality.




Jadi kalau anda dihadapkan dengan pilihan 2 cat tembok, secara kasat mata bisa diukur bahwa cat tembok dengan density lebih berat berarti memiliki PVC lebih tinggi, dan dengan demikian dapat diambil kesimpulan secara kualitatif bahwa cat dengan PVC lebih tinggi tersebut akan lebih inferior daripada cat dengan PVC lebih rendah.

Tapi karena ini adalah pengukuran kualitatif, maka ini hanyalah guidance saja, karena faktor penggunaan bahan baku juga amat sangat berpengaruh. Ada filler2 yang densitynya ringan, adapula yang berat. Ada latex yang bagus, ada yang jelek. Cat density rendah, tapi latex yang digunakan adalah yang berkualitas jelek, maka cat juga akan jelek.

Bicara mengenai PVC, ada produsen yang cukup "jujur" dalam mengklasifikasikan produk- produknya kedalam 3 kategori PVC itu dengan merk yang berbeda, walaupun mereka tidak memberitahu ke konsumen tentang kenapa sebenarnya mengklasifikasikan seperti itu. Yang konsumen tahu adalah perbedaan harganya saja.

Kita akan menggunakan analogi yang kreatif dengan Pu-Yung-Hai, tentunya kebanyakan dari kita mengenal jenis makanan yang satu ini. Jika kita anggap Telur = Binder, kemudian Tepung = Filler, Daging = Pigment, dan Rasa = Kualitas, maka bisa kita analogikan bahwa Low PVC paint adalah Pu Yung Hai yang terenak, karena menggunakan filler/tepung sedikit (filler tidak bisa dihilangkan), pigment/daging secukupnya, binder/telur yang cukup sehingga berasa enak. Pada High PVC paint, yang terjadi adalah binder/telur yang digunakan dengan jumlah yang sama, pigment/daging dengan jumlah yang sama, tapi filler/tepungnya ditambahkan banyak, hasilnya adalah Pu Yung Hai-nya terlihat gendut (dan berat), tapi rasanya tidak seenak dengan Pu Yung Hai yang pertama dimana rasa telur dan dagingnya lebih "nendang". Semoga analogi ini bisa dimengerti, penggunaan filler yang berlebihan akan menjadikan kualitas cat tembok menurun, tapi tentunya akan menurunkan juga harga jual (apalagi jika dijual per kilo).


loading...
 
Copyright © 2014 Rasendriya Bercerita. Designed by OddThemes