BREAKING NEWS
loading...
loading...

Thursday 22 January 2015

Jalan-Jalan ke Curug Layung, Kabupaten Bandung Barat

Selain wisata kuliner dan fashion, tak ada salahnya anda juga coba berkunjung ke objek wisata alam yang ada di Bandung. Ada banyak sekali objek wisata alam yang bisa anda kunjungi di Bandung, mengingat Bandung yang letaknya dilingkung gunung, tentunya akan ada banyak tempat dengan pemandangan indah yang bisa anda nikmati di sekeliling Bandung mulai dari Barat, Timur, Selatan maupun Utara. Salah satu yang bisa dicoba adalah Curug Layung.

Curug dalam bahasa Sunda yang artinya Air Terjun memang banyak terdapat di wilayah Bandung karena di sekeliling gunung-gunung yang mengelilingi Cekungan Bandung terdapat banyak sekali mata air yang mengalir mengarah ke cekungan Bandung. Ada yang memang sudah resmi menjadi tempat wisata dan dikelola dengan cukup baik, namun ada juga yang masih jarang terjamah oleh wisatawan dan nampak masih alami.

Curug Layung via T. Bachtiar Geo 2012


Salah satu curug yang belum banyak dikunjungi wisatawan adalah Curug Layung di Cisarua Lembang. Curug ini merupakan salah satu dari sekian banyak Curug di Aliran sungai Ci Mahi. Terletak di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, Curug ini sempat tertutup untuk umum ketika dulu wilayahnya termasuk ke dalam area latihan Kopassus di kaki Gunung Burangrang. Namun sejak tahun 2012 tempat ini mulai dibuka lagi sebagai objek wisata.

Curug Layung ini tidak terlalu tinggi alirannya, namun memiliki kolam alami yang cukup luas. Biasanya curug ini dijadikan areal berenang bagi para pengunjung yang tahan dengan dinginnya air sungai Ci Mahi yang mengalir dari hulunya di daerah Situ Lembang. Curug ini ada di urutan paling hulu di aliran sungai Ci Mahi, ke arah hilir makin ke bawah masih ada curug lain, yakni Curug Tilu, Curug Bugbrug, Curug Cimahi, Curug Panganten dan Curug Lalay.

Hiking Menuju Curug Layung

Menuju Curug Layung ini terdapat dua jalan utama yang bisa dilewati, yakni lewat jalur Komando dan lewat jalur daerah wisata CIC. Jika dari arah Bandung/Lembang, anda bisa memasuki jalan Kolonel Masturi hingga melewati objek wisata Curug Cimahi lalu masuk ke jalan Komando. Jika dari arah Cimahi, anda bisa melewati jalan Kolonel Masturi lalu masuk ke jalan Komando sebelum objek Wisata Curug Cimahi. Ikuti jalur menanjak hingga masuk gerbang wisata Curug Layung. Di sini anda bisa memarkirkan kendaraan dan membeli tiket masuk seharga Rp 10.000. Dari sini anda bisa hiking menyusuri jalur hutan pinus di kaki gunung Burangrang menuju Curug Layung.



Alternatif lain bisa lewat objek Wisata CIC. Objek wisata CIC ini masih berada di dekat pintu gerbang objek wisata Curug Cimahi. Masuk dan ikuti jalur menuju CIC dan membeli tiket seharga Rp 7000. Dari areal wisata CIC ini anda bisa menuju Curug Layung melewati jalur sungai atau jalur kebun teh. Bagi yang suka hiking, jalur CIC ini lebih menarik karena anda bisa hiking menyusuri jalur sungai Ci Mahi melewati Jembatan Bambu yang melintang di atas aliran sungai sekaligus bisa menikmati Curug Tilu yang mengalir setelah Curug Layung. Anda juga bisa menikmati hijaunya perkebunan teh Sukawana sebelum sampai di Curug Layung.





Dari objek wisata CIC menuju Curug Layung bisa ditempuh dengan waktu 30 menit hingga 1 jam perjalanan jalan kaki menyusuri sungai Ci Mahi. Perjalanan ini akan terbayar dengan indahnya pemandangan sepanjang perjalanan dan juga segarnya air di Curug Layung yang masih bersih dan alami.


Tuesday 20 January 2015

Jalan-Jalan ke Goa Pawon dan Taman Batu Citatah, Stone Garden di Kabupaten Bandung Barat

Ini posting kedua saya tentang tempat ini. Memang Taman Batu Citatah ini tidak sebooming Tebing Keraton yang saat ini sedang rame-ramenya dikunjungi, namun bagi saya tempat ini memberikan kesan khusus, terutama saat  membayangkan sejarah yang mengiringi terbentuknya tempat ini.

April 2004 menjadi awal saya berkenalan dengan tempat ini, lalu tahun 2012 saya kembali ke sini dengan kondisi tak jauh beda ketika 8 tahun sebelumnya saya berkunjung. Namun kemarin, September 2014 saya melihat banyak perubahan positif di tempat yang kali ini sudah resmi menjadi objek wisata di wilayah Kabupaten Bandung Barat ini.

Objek Wisata dan Sejarah Goa Pawon dan Taman Batu Citatah ini seolah menjadi satu paket wisata yang terletak di wilayah Barat Bandung, tepatnya di daerah Citatah, Cipatat Kabupaten Bandung. Jika berkunjung ke Goa Pawon, anda bisa sekaligus menikmati keindahan Taman Batu Citatah yang berada di atasnya.

Gunung Masigit tahun 2012 ketika masih aktif ditambang dilihat dari puncak Pasir Pawon

Sebagai gambaran bagi yang belum pernah ke sini, tempat ini berupa sebuah bukit kapur yang terbentuk jutaan tahun yang lalu karena dulunya daerah ini adalah daerah di bawah permukaan laut dangkal. Jika anda membayangkan sedang menyelam di Taman Laut Bunaken, kurang lebih seperti itulah kondisi tempat ini jutaan tahun yang lalu. Setelah mengalami berbagai pergerakan lempeng bumi, wilayah ini sekarang berada di atas daratan dan menjadi sebuah bukit. Lapisan tanah di sini sangat tipis karena bukit ini memang murni terbentuk dari kapur. Material letusan Gunung yang meletus di sekitar tempat ini membuat bukit kapur ini sebagian tertutup tanah yang cukup subur sehingga nampak di sebagian wilayah bukit ini nampak hijau ditanami tumbuhan. Namun sebagian tempat lagi terlihat batu kapur yang terlihat menjulang kokoh. Tonjolan-tonjolan batu kapur yang beraneka ragam ini terlihat sangat indah berpadu dengan hijau nya alam di sekitar wilayah ini.

Sejarah tempat ini dimulai pada zaman Miosen (sekitar 20 juta tahun lalu), pada waktu itu daerah Bandung ke Utara merupakan laut dan tempat ini menjadi bukti bagaimana fosil koral kemudian terbentuk menjadi rangkaian bukit kapur sepanjang daerah ini.



Goa Pawon ini merupakan sebuah goa yang terdapat di kaki Pasir Pawon. Pasir dalam bahasa Sunda berarti gunung/bukit kecil). Sedangkan Pawon berarti Dapur. Dinamakan Pasir Pawon karena di bukit ini terdapat Goa yang didalamnya banyak ditemukan perkakas/peralatan dapur peninggalan manusia prasejarah.

Menurut Pak T.Bachtiar didalam buku Bandung Purba yang ditulisnya, Di dalam gua Pawon ini terdapat ruangan yang bernama Goa Kopi yang didalamnya ditemukan banyak benda-benda budaya manusia prasejarah yang sangat melimpah. Di Goa Kopi inilah pada kedalaman 120cm terdapat kerangka Homo Sapiens dalam posisi duduk bertekuk (ngaringkuk). Kerangka berumur puluhan ribu tahun ini terlindungi oleh tanah vulkanis dari letusan gunung Tangkuban Parahu yang membuatnya masih tetap utuh sampai ditemukan pada bulan Oktober 2003. Kerangka ini masih bisa kita jumpai di Goa Pawon ini dalam bentuk replika yang disimpan dalam posisi dan kedalaman yang sama seperti saat ditemukan.

Jika sudah jenuh atau bingung mencari tempat wisata keren di akhir pekan, cobalah berkunjung ke Taman Batu dan Goa Pawon ini. Letaknya tidak jauh dari kota Bandung, sekitar 25km dari pusat kota ke arah Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Bila menggunakan kendaraan pribadi jarak ini dapat ditempuh dalam waktu sekitar satu jam dari kota Bandung. Jika menggunakan kendaraan roda empat, bisa melalui tol Padaleunyi lalu keluar melalui gerbang tol Padalarang. Jika menggunakan kendaraan roda dua, melajulah menuju Padalarang lalu ikuti jalur menuju Cianjur. Biasanya jalan akan sedikit melambat di daerah Padalarang setelah Kota Baru Parahyangan. Di daerah ini kemacetan tidak mengenal waktu. Jalan akan kembali lancar setelah memasuki wilayah Cipatat dimana mulai terlihat perbukitan kapur di kiri kanan jalan. Selain itu banyak juga penjual Peuyeum dan aneka kerajinan gerabah dan marmer khas daerah ini.

Memasuki jalur ini jalur mulai lancar namun harus tetap berhati-hati karena jalanan menurun dan berkelok-kelok. Ikuti terus jalur ini hingga menemui Rumah Makan Setuju Utama di sebelah kiri jalan. Setelah melewati Rumah Makan Setuju Utama, melambatlah sambil perhatikan gapura Abu-abu dikanan jalan. Berbeloklah menuju Gapura tersebut dan ikuti jalan menuju Objek Wisata Goa Pawon.

Memasuki areal Wisata, anda harus membeli tiket masuk seharga Rp 5500 dan juga mencatat nama di buku tamu. Disini tersedia areal parkir yang cukup luas untuk mobil dan juga sepeda motor, terdapat bale-bale tempat istirahat, warung dan juga mushola (tajug).



Terdapat dua areal utama di tempat ini, yakni goa Pawon dan juga Taman Batu. Taman Batu ini terletak di atas bukit Pawon ini sehingga anda perlu mendaki bukit ini. Memang cukup berat bagi yang tidak terbiasa mendaki, namun percayalah walaupun lelah dan nafas tersengal anda akan menemukan pemandangan indah di atas bukit ini dan akan menjadi pengalaman yang berbeda dari tempat wisata lainnya.

Sebaiknya anda berkunjung terlebih dahulu ke areal Goa Pawon dimana terdapat tempat penemuan kerangka Homo Sapiens dan juga replikanya yang tersimpan pada posisi yang persis seperti saat penemuannya Oktober 2003. Disarankan anda membawa masker karena di dalam Goa Pawon ini bau Goano (kotoran kelelawar) sangat menyengat. Bau Amonia bisa membuat anda mual atau pusing bagi yang tidak terbiasa. Masuklah ke dalam goa dan ikuti jalan yang sudah tersedia. Terdapat banyak lubang di goa ini sehingga anda tidak akan khawatir akan gelap, selama hari masih siang, suasana di dalam goa ini tidak akan membuat anda takut.

Dulu Goa Pawon ini dianggap angker oleh masyarakat sehingga sangat jarang dikunjungi. Mungkin hanya digunakan sebagai tempat berkemah oleh sebagian orang. Terlihat dari banyaknya tulisan-tulisan dari tangan tidak bertanggung jawab yang berbekas di dinding goa. Selain itu dulunya masyarakat hanya memasuki goa ini ketika akan mengambil Goano (kotoran kelelawar) untuk dijadikan pupuk.

Setelah ditemukannya kerangka Homo Sapiens oleh Kelompok Riset Cekungan Bandung dan Balai Arkeologi, barulah tempat ini mulai banyak dikunjungi sampai akhirnya dilindungi dari penambangan kapur dan dijadikan objek wisata resmi oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Kini tempat ini sudah banyak mengalami perbaikan untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Terutama akses jalan yang kini sudah sangat baik dibandingkan ketika saya dulu berkunjung ke sini pada 2004 dan 2012.

Dari Goa Pawon ini cobalah untuk sekarang mendaki bukit menuju Puncak Pasir Pawon yakni Taman Batu. Anda akan menemukan tempat yang tidak pernah anda temui sebelumnya di daerah Bandung. Sebuah tempat di puncak bukit yang di penuhi batu-batu menonjol diantara hijaunya tanaman sekitar. Jika anda teliti, anda bisa melihat Jalan Tol Cipularang dan juga jalur kereta Api Bandung - Jakarta dari sini.

Disarankan untuk mendaki di pagi hari agar anda bisa menikmati tempat ini ketika mentari tidak terlalu terik menyinari wilayah ini. Waktu yang tepat untuk berkunjung tempat ini adalah di pagi hari dan sore hari. Namun hindari jika sore hari turun hujan karena jalur mendaki akan sangat becek dan licin.

Bawalah perbekalan seperti minuman dan makanan kecil. Bisa juga membawa makanan berat untuk dinikmati di puncak sana setelah anda bersusah payah mendaki bukit ini. Namun tetap diingat untuk selalu menjaga kebersihan. Sayang sekali jika tempat ini harus dipenuhi sampah dari pengunjung.

Tertarik mencoba ke sini?? Ada banyak yang bisa dilakukan jika anda berkunjung ke tempat ini, apa saja?

Belajar Mengenal Sejarah Bandung di Zaman Purba

Taman batu Citatah, Cipatat ini merupakan bukti bahwa dulunya pulau Jawa ini pernah berada di dasar lautan dangkal. Bisa dibayangkan Pantai Utara Jawa ketika itu berada di wilayah Pangalengan dan Bandung termasuk Lautan dangkal di Utara Pulau Jawa. Menurut Buku Bandung Purba tulisan T. Bachtiar, kejadian ini terjadi pada masa Miosen Akhir, sekitar 10-5 juta tahun yang lalu. Kawasan Citatah, Cipatat ini merupakan The Greatest Barrier Reef ketika itu. Lautan dangkal dengan terumbu karang yang indah itu kini bisa disaksikan di Taman Batu Citatah ini.
 Jika anda mengunjungi tempat ini di musim kemarau, maka taman batu akan nampak menguning karena ilalang-ilalangnya nampak mulai mengering tak tersentuh air hujan. Wajar karena tempat ini hanya mendapatkan air dari air hujan saja. Di wilayah karst seperti ini akan sulit menemukan sumber air. Dulunya tempat ini dipakai warga untuk berkebun jika musim penghujan tiba.

Jika anda bekunjung ke tempat ini di musim penghujan, bersiap-siaplah untuk berkotor-kotor ria karena lapisan tanah gembur di sini akan nampak becek ketika diguyur air hujan. Datanglah ke tempat ini di bulan Maret-Agustus dimana merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan.

Mengenal Nenek Moyang Manusia Bandung
replika kerangka Homo Sapiens di  Goa Pawon via adriarani.blogspot.com
Walaupun hanya berupa replika, tetapi di Goa Pawon ini kita masih bisa melihat bentuk kerangka homo sapiens yang diyakini merupakan nenek moyang manusia yang tinggal di daerah Jawa Barat. Dilihat dari posisi  ditemukannya, ini merupakan kebiasaan orang-orang jaman dahulu ketika memakamkan orang mati yakni dengan cara duduk di tekuk (seperti posisi bayi di dalam kandungan). Kerangka ini ditemukan di kedalaman 143 cm di salah satu ruangan yang terdapat di Goa Pawon ini. Selain kerangka, ditemukan juga ribuan serpihan batu obsidian yang berbentuk menyerupai kapak/ujung tombak. Serpihan batu ini diyakini sebagai alat untuk berburu yang digunakan nenek moyang manusia Bandung untuk menangkap hewan buruan.

Hiking Mendaki Gunung / Pasir Pawon
Pasir Pawon merupakan bukit kapur yang cukup tinggi untuk di daki. Butuh waktu sekitar 30-45 menit untuk mendaki bukit ini dari arah Goa Pawon. Bagi anda yang ingin sekedar hiking dan mencoba ketahanan tubuh anda, pasir Pawon ini cocok untuk dijajal. Jalurnya tidak terlalu ekstrim namun anda tetap mesti berhati-hati karena jalan yang dilalui berupa tanah bercampur batu kapur yang terkadang terjal, tajam dan akan licin jika turun hujan.


Di puncak Pasir Pawon ini anda akan menikmati pemandangan hijau Lembah Cibukur dari ketinggian. Jika anda teliti memandang ke arah Barat, anda juga bisa menikmati pemandangan jalan tol Cipularang di kejauhan dan juga jalur kereta Api Bandung-Jakarta yang dihiasi jembatan-jembatan yang menjulang.

Hunting Foto-Foto Keren Sepuasnya
Tidak usah dijelaskan lagi, anda bisa mencari spot-spot menakjubkan di tempat ini untuk berfoto






Friday 16 January 2015

Manfaat Sholat Secara Ilmiah Bagi Kehidupan Manusia di Dunia

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur’an) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.al‘Ankabut(29):45)

Rasulullah saw bersabda: “Amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah ” Shalat pada waktunya, Berbakti kepada kedua orang tua, kemudian Jihad di jalan Allah SWT.” [Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis 18897]

Shalat Berjamaah via http://affank-halaqoh.blogspot.com

Sholat adalah ibadah utama seorang muslim dan ini merupakan jembatan utama komunikasi langsung antara umat dan Penciptanya (Allah Swt). Ternyata dari waktu sholat yang 5 waktu itu banyak hikmah yang kita bisa dapatkan dilihat dari faktor kesehatan, ilmu pengetahuan, psikologi dan lain-lain. Berikut pengamatan para ahli di bidangnya mengenai masalah waktu sholat, salah satu rukun Islam, karena ada rahasia dibalik peralihan/perpindahan waktu sholat.

Setiap perpindahan/peralihan waktu sholat sebenarnya bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam yang bisa diukur dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Fenomena perubahan warna alam ini tidak asing bagi penggemar dan praktisi fotografi/video/film juga dalam industri cahaya/lampu,percetakan, astrofisika dan lain-lain karena ada istilah suhu/temperatur warna (color temperature) dimana kalau siang itu bluish (kebiru-biruan) dan kalau sore itu reddish(kemerah-merahan)- Suhu warna biasanya menggunakan satuan Kelvin (K) sebagai perangkat pengukurannya.

WAKTU SUBUH

"Ash shalaatu khairun minan naum"

Jika kita terjemahkan, akan berarti "Sholat itu lebih baik daripada tidur". Tetapi coba perhatikan baik baik. Mengapa kalimat itu hanya dikumandangkan saat adzan subuh saja?

Dalam kalimat itu Allah SWT ternyata sedang memberikan isyarat kasih sayangnya pada kaum muslimin, sebuah isyarat yang sering kita abaikan maknanya.

Lalu mengapa isyarat itu justru dikumandangkan hanya pada adzan shalat subuh, tatkala kita semua sedang terlelap, dan bukan pada adzan untuk shalat lain? 

Shubuh via http://pranindyarien.deviantart.com


Pada waktu subuh, alam berada dalam spectrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam ilmu Fisiologi (Ilmu Faal-salah satu dari ilmu biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan) tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. 

Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rejeki dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur. Pada saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimum. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud.

Pada studi MILIS, studi GISSI 2 dan studi-studi lain di luar negeri, yang dipercaya sebagai suatu penelitian yang shahih mendapati sebuah kesimpulan jika puncak terjadinya serangan jantung sebagian besar dimulai pada jam 6 pagi sampai jam 12 siang.

Mengapa demikian? Karena pada saat itu sudah terjadi perubahan pada sistem tubuh dimana terjadi kenaikan tegangan saraf simpatis (istilah Cina:Yang) dan penurunan tegangan saraf parasimpatis (YIN).  

Tegangan simpatis yang meningkat akan menyebabkan kita siap tempur, tekanan darah akan meningkat, denyutan jantung lebih kuat dan sebagainya.

Pada tegangan saraf parasimpatis yang meningkat maka terjadi penurunan tekanan darah, denyut jantung kurang kuat dan ritmenya melambat. Terjadi peningkatan aliran darah ke perut untuk menggiling makanan dan berkurangnya aliran darah ke otak sehingga kita merasa mengantuk, pokoknya yang cenderung kepada keadaan istirahat.

Pada pergantian waktu pagi buta (mulai pukul 3 dinihari) sampai siang itulah secara diam-diam tekanan darah berangsur naik, terjadi peningkatan adrenalin yang berefek meningkatkan tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah (efek vasokontriksi) dan meningkatkan sifat agregasi trombosit (sifat saling menempel satu sama lain pada sel trombosit agar darah membeku) walaupun kita tertidur.

Aneh bukan? Hal ini terjadi pada semua manusia, setiap hari termasuk Anda dan saya maupun bayi Anda. Hal seperti ini disebut sebagai ritme Circardian / Ritme sehari-hari, yang secara kodrati diberikan Allah SWT kepada manusia.

Furchgott dan Zawadsky pada tahun 1980 dalam penelitiannya mengeluarkan sekelompok sel dinding arteri sebelah dalam pada pembuluh darah yang sedang diselidikinya (dikerok). Pembuluh darah yang normal yang tidak dibuang sel-sel yang melapisi dinding bagian dalamnya akan melebar bila ditetesi suatu zat kimia yaitu Asetilkolin. Pada penelitian ini terjadi keanehan, dengan dikeluarkannya sel-sel dari dinding sebelah dalam pembuluh darah itu, maka pembuluh tadi tidak melebar kalau ditetesi asetilkolin. Penemuan ini tentu saja menimbulkan kegemparan dalam dunia kedokteran.

"Jadi inilah yang menentukan melebar atau menyempitnya pembuluh darah, suatu penemuan baru yang sudah sekian lama, sekian puluh tahun diteliti tapi tidak ketemu".

Penelitian itu segera diikuti penelitian yang lain diseluruh dunia untuk mengetahui zat apa yang ada didalam sel bagian dalam pembuluh darah yang mampu mengembangkan / melebarkan pembuluh itu. Dari sekian ribu penelitian maka zat tadi ditemukan oleh Ignarro serta Murad dan disebut NO/Nitrik Oksida. Ketiga peneliti itu Furchgott dan Ignarro serta Murad mendapat hadiah NOBEL tahun 1998. 
Zat NO selalu diproduksi, dalam keadaan istirahat tidur pun selalu diproduksi, namun produksi dapat ditingkatkan oleh obat golongan Nifedipin dan nitrat dan lain-lain tetapi juga dapat ditingkatkan dengan bergerak dan olahraga. Efek Nitrik oksida yang lain adalah mencegah kecenderungan membekunya darah dengan cara mengurangi sifat agregasi / sifat menempel satu sama lain dari trombosit pada darah kita.

Jadi kalau kita kita bangun tidur pada pagi buta dan bergerak, maka hal itu akan memberikan pengaruh baik pada pencegahan gangguan kardiovaskular. Naiknya kadar NO dalam darah karena exercise, yaitu wudhu dan shalat sunnah dan wajib, apalagi bila disertai berjalan ke mesjid merupakan proteksi bagi pencegahan kejadian kardiovaskular, tanpa manusia menyadarinya.
Selain itu patut dicatat bahwa pada posisi rukuk dan sujud terjadi proses mengejang, posisi ini meningkatkan tonus parasimpatis (yang melawan efek tonus simpatis). Dengan exercise, tubuh memproduksi NO untuk melawan peningkatan kadar zat adrenalin di atas yang berefek menyempitkan pembuluh darah dan membuat sel trombosit darah kita jadi bertambah liar dan saling merangkul.
Sejak awal kedatangan Islam, Allah menyerukan shalat subuh. Hanya saja Allah tidak secara jelas menyatakan manfaat akan hal ini karena tingkat ilmu pengetahuan manusia belum sampai dan masih harus mencarinya sendiri walaupun harus melalui rentang waktu ribuan tahun. Petunjuk bagi kemaslahatan umat adalah tanda kasih-Nya pada hamba-Nya. Bukti manfaat instruksi Allah baru datang 1400 tahun kemudian. Allahu Akbar.

WAKTU DZUHUR

Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. Jadi bagi mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.

Waktu shalat Dzuhur merupakan saat puncak dalam beraktivitas, sesudah bekerja atau beraktifitas selama beberapa jam. Tentunya pada waktu ini, otak butuh istirahat berfikir, tenaga pun demikian. Istirahat ini dibutuhkan untuk memulihkan tenaga sambil sedikit meluruskan kompas orientasi manusia yang cenderung kepada semangat duniawi untuk diseimbangkan dengan tujuan utamanya yaitu agar memperoleh kebahagiaan duniawi dan ukhrawi, karena sesunggunya kita hidup ini untuk kemaslahatan keduanya.

Suasana Tengah Hari via http://www.gopixpic.com

Dalam Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam Al-Qur’an dan Sunah, ditulis bahwa pada pagi hari, ozon dalam udara mencapai kadar yang paling tinggi. Ozon ini berpengaruh dalam memberikan semangat dan keaktifan pada urat-urat syaraf, otak, dan otot-otot. Maka ketika masuk waktu dluha, kadar ozon semakin menipis. Akibatnya hormon kortison yang dikeluarkan juga menurun hingga mencapai kadar yang paling rendah. Dalam kondisi seperti ini, seseorang akan merasakan kelelahan dan kepenatan yang luar biasa disertai perasaan tertekan dalam bekerja. Karena itu, ia membutuhkan istirahat. Kondisi ini kurang lebih tujuh jam sejak bangun pagi. Saat memasuki waktu shalat Dzuhur inilah, tubuh akan merasa kelelahan sehingga organ-organ tubuh berusaha mencari ketenangan dan kenyamanan hati.

Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma, mengungkapkan dalam bukunya Hikmah Shalat Untuk Pengobatan dan Kesehatan, bahwa pada waktu berdiri tegak, semua pikiran dilepaskan dari segala urusan yang membebani jiwa. Jika di hati masih tersisa atau memang masih tersimpan kedengkian dan iri hati, cepat atau lambat akan menimbulkan hilangnya keseimbangan hormon dan goncangnya keserasian kimiawi tubuh.

Sebagaimana diketahui bahwa dalam ilmu tubuh manusia, semua gerak dan aktivitas manusia, baik yang dipengaruhi oleh kemauan seperti makan, minum, berdiri, berfikir dan lain sebagainya, maupun yang tidak dipengaruhi oleh kemauan seperti gerak jantung, proses pencernaann, pembuatan darah, dan lain sebagainya; semuanya itu tidak lebih dari serangkaian proses kimia yang terjadi di dalam tubuh. Organ-organ tubuh yang melakukan proses biokiamia ini bekerja di bawah control hormon.

Seandainya terjadi perubahan fisiologis tubuh (keseimbangan terganggu) seperti takut, marah, putus asa, stress, lemah dan sebagainya, keadaan ini dapat dinormalisir kembali dengan iman. Iman yang teguh, berarti pula konsekuen dengan shalat., dan dalam shalat yang sempurna akan ditemukan ketenangan batin.

Pantas saja Kemudian Rasulullah saw pernah bersabda kepada sahabat Bilal bin Rabah ketika memerintahkannya untuk adzan: “Wahai Bilal, istirahatkan kami dengan shalat.” Hal ini sebagai sebuah pertanda, bahwa shalat bisa menjadi sebuah istirahat yang indah.

Dalam pelaksanaan shalat Dzuhur, Rasulullah SAW melakukannya dengan begitu mantap, tidak seperti saat ini yang banyak kita lihat di beberapa tempat, betapa shalat Dzuhur dilakukan dengan super express karena mengejar waktu makan siang dan sedikit rehat dengan obrolan ringan.

Dalam sebuah hadits, Abu Sa’id al Khudri RA meriwayatkan: Sesungguhnya Nabi SAW membaca seukuran tiga puluh ayat pada tiap-tiap rakaat pertama dan kedua dalam shalat Dzuhur. Dan seukuran lima belas ayat pada rakaat ketiga dan keempat. (Atau Abi sa’id mengatakan : setengahnya). Dan dalam shalat Ashar seukuran lima belas ayat pada rakaat pertama dan kedua dan pada rakaat ketiga dan keempat setengahnya

Betapa Rasulullah SAW menikmati setiap rakaat dari shalat Dzuhur dengan begitu enak dan nikmat. Memang pada dasarnya, ketika seseorang melakukan shalat dengan khusyu, tubuhnya akan diprogram untuk memperoduksi hormon ketenangan dan cinta yang disebarkan ke seluruh tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kondisi ini mengakibatkan munculnya efek peredaman pada aktivitas system limbic dan batang otak—dampak ikutannya adalah pengendalian diri seseorang menjadi lebih pakem.

Ia tidak lagi menggebu-gebu dan ngotot untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan batang otaknya. Ia akan jauh merasa lebih santai, tenang dan bahagia. Sel-sel tubuhnya akan berada dalam kondisi metabolism minimal. Saat itulah pikiran menjadi jernih dan bebas prasangka-prasangka karena ia terbebas pengaruh hormon-hormon agresif atau ketakutan. Intuisi dan ide-ide brilian akan muncul kepermukaan dan proses relaksasi yang optimal, baik fisik maupun psikologis, akan benar-benar terasa. Oleh karena itu, shalat yang bermutu dan berstandar tinggi menjadi sebentuk yang teramat eksklusif.

Sudah seharusnya setelah shalat Dzuhur dilaksanakan, kesegaran otak, tubuh dan hati terbentuk dan tersusun dengan kuat untuk menghadapi setiap celah pekerjaan, tantangan dan segala rencana penting yang tertunda sementara.
Jadi, shalat Dzuhur merupakan titik terpenting dalam setiap istirahat yang kita lakukan. Andaikan saja para Pimpinan, Manager, CEO, Kepala Kantor, Dinas, Badan mengerti pentingnya peningkatan produktifitas kerja para staf dan karyawannya, cukup dia memerintahkan kepada mereka untuk mengerjakan shalat Dzuhur (umumnya yang 5 waktu) secara berjamaah dengan baik, disiplin dan khusyu. Niscaya apa yang diharapkan dan ditargetkan dalam planning akan berhasil dan sukses karena SDM pelakunya telah siap secara mental dan spiritual.

WAKTU ASHAR

Alam berubah lagi warnanya menjadi jingga/oranye (warna antara merah dan kuning). Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat ( kelenjar eksorin pada pria jantan, fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga bagian dari air mani), rahim , ovarium/ indung telur (kelenjar kelamin wanita) , dan testis (kelenjar kelamin jantan) yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu Asar akan menurun daya kreativitasnya. Disamping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.

Suasana sore hari via http://rhamabellsparamesywari.blogspot.com


Dalam Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam Al-Qur’an dan Sunah, dijelaskan bahwa pada waktu Ashar tubuh kembali semangat dan aktif karena terjadi peningkatan zat adrenalin dalam darah. Akibatnya, semangat fungsi organ-organ tubuh kembali tumbuh, terutama aktivitas jantung. Karena itu shalat Ashar berperan penting dalam menyiapkan tubuh, khususnya jantung untuk menyambut semangat baru yang dating secara drastis. Biasanya, semangat ini sering mengakibatkan kelelahan pada penderita jantung. Hal ini disebabkan adanya perubahan drastis pada jantung yang semula statis menjadi agresif.
Berdasarkan pembuktian mengenai semakin bertambahnya hormon adrenalin yang diproduksi waktu Ashar, secara jelas terungkap pula rahasia dianjurkannya melaksanakan shalat al-wustha atau shalat Ashar. Karena itu, shalat Ashar disertai shalat sunah penting dilaksanakan karena dapat membangkitkan keaktifan jantung secara bertahap. Akibatnya, bekerja pun menjadi lebih semangat setelah sebelumnya mengalami masa statis dan kelelahan. Organ-organ tubuh pun ikut larut bersama gerakan-gerakan shalat. Kondisi ini membuat jantung dan hormon lebih mudah mengontrol dan mengatur irama tubuh seiring perjalanan waktu.

Lebih jauh Dr. Zahir at-Tunisi, seorang ahli kedokteran, menemukan dalam berbagai percobaannya, di antaranya, bahwa beberapa kelenjar tubuh akan mengelurkan zat adrenalin yang dapat menambah kegelisahan ketika mencapai puncaknya, terutama ketika tiba waktu ashar. Tetapi hal itu akan menurun bagi orang yang melaksanakan shalat ashar.
Bahkan sebagaimana dilansir dalam www.mediaindonesia.com disebutkan menurut penelitian dari ilmuwan China, bahwa dalam gerakan sholat ashar, terdapat siklus dari panas ke dingin yang berguna bagi terapi kandung kemih. Secara alamiah, gerakan salat ashar ternyata memisahkan zat-zat kimia dalam tubuh kita.
Subhanallah, betapa hikmah ilmiah shalat ashar begitu besar dan memberikan manfaat untuk manusia, di samping kita meyakini bahwa terdapat banyak hikmah lain yang lebih besar yang belum terungkap oleh akal dan pemikiran manusia.
Sudah sepantasnya kita memperhatikan dan menjaga syariat ini dengan melaksanakan shalat ashar di tengah-tengah kesibukan menjelang senja yang kadang menggoda untuk dilupakan dalam benak yang sudah penuh dengan fantasi-fatntasi duniawi. Rasulullah SAW mengingatkan dalam sabdanya sebagaimana yang diriwayatkan dari Buraidah RA bahwa Nabi SAW bersabda,” Barangsiapa yang meninggalkan shalat ‘ashar, maka gugurlah seluruh amalannya…!” (Hadits Shahih, An Nasa’I no. 497)
Mungkin kita akan tersentak dengan sabda Rasulullah SAW tersebut. Tapi ini semua adalah untuk kebaikan dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat. Hendaklah, sebuah usaha untuk menggapai keduanya harus dihadirkan dalam kehidupan kita dan keluarga.
Akhirul kalam, marilah kita renungkan sebuah hadits Rasulullah SAW:“ Barangsiapa yang mengerjakan shalat pada dua waktu (subuh dan ‘ashar) maka niscaya dia akan masuk surga.” (HR. Al Bukhari dan Musim). Jika keutamaan mengerjakan shalat ‘ashar begitu menggiurkan dan meninggalkannya akan berakibat negatif pada amal-amal kita, apakah pantas kita bermalas-malasan dan bersantai ria untuk mengerjakannya? Marilah kita awali dari sekarang untuk memperbaiki shalat-shalat kita dan memaknainya dalam kehidupan sehari-hari, amin.


WAKTU MAGHRIB

Warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga(powerful) karena mereka bergema atau ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan (interferensi-interaksi antar gelombang dalam satu daerah-bisa membangun dan merusak) atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu mata(penglihatan) kita.

Langit Magrib via https://ahmedfikreatif.files.wordpress.com
Dalam Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam Al-Qur’an dan Sunah, diungkapkan bahwa waktu Shalat Magrib ditandai dengan perubahan suasana. Pada waktu Maghrib, zat melatonin yang berfungsi menenangkan akan semakin banyak keluar, tubuh seseorang terdorong untuk istirahat. Pada waktu Maghrib hormon kortison juga semakin sedikit yang menyebabkan aktivitas tubuh manusia menjadi berkurang. Keadaan ini membuat tubuh merasa malas. Jadi ShalatMaghrib ini bisa dikatakan sebagai masa transisi atau perubahan. Dalam kondisi seperti ini seseorang membutuhkan relaksasi yang optimal setelah seharian menguras energi, pikiran dan fisik. Dalam suasana ShalatMaghrib ini Rasulullah berdiri shalat dengan membaca surat bacaan QS. ath-Thur seperti diriwayatkan dr Jubair bin Muth’im RA
ShalatMaghrib ini memang merupakan masa transisi dari siang menuju malam dan masih banyak orang melalaikannya. Dengan keutamaannya yang sungguh dahsyat yang bisa mengubah suasana transisi itu menjadi lbh baik untuk tubuh kita, mengapa Shalat Magrib sering terlewatkan?
WAKTU ISYA

Selanjutnya pada waktu ini warna alam berubah menjadi nila (indigo) dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah. Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu ini, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4HZ (Hertz adalah satuan ukur untuk frekuensi) dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat. Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar endokrin pada otak)kelenjar pituitary (hipofisis), thalamus(struktur simetris garis tengah dipasangkan dalam otak vertebrata termasuk manusia dan fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks serebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus(hipotalamus-bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam(tahajud).

Suasana Malam di Masjid Al Aqobah, PT Pusri via https://ruliamrullah.files.wordpress.com

Rasulullah Muhammad SAW  menganjurkan kita agar secara khusus menjalankan salat Isya berjamaah di masjid, Sebagaimana sabdanya: “Barangsiapa shalat isya secara berjamaah, maka ia bagaikan shalat (malam) setengah malam, dan barangsiapa sholat Subuh secara berjamaah maka ia bagaikan shalat (malam) semalam penuh.” (HR.Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi).

Dalam hadits lain disebutkan “Sholat terberat bagi orang munafik adalah sholat Isya dan sholat Subuh. Kalau mereka tahu pahala yang disiapkan pada sholat itu, maka mereka akan mendatanginya, meskipun dengan merangkak. Sungguh, aku benar-benar hendak memerintahkan seseorang untuk mengimami manusia, kemudian aku pergi bersama beberapa orang yang membawa seikat kayu bakar kepada suatu kaum yang tidak hadir sholat berjamaah, lalu aku membakar rumah-rumah mereka.” (HR.Bukhari-Muslim).
Alangkah baiknya menunaikan sahalat Isya menjelang tidur, sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan  dari Abu Barzah RA : ”Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari dan Muslim).

Mayoritas hadits-hadits Nabi menerangkan makruhnya tidur sebelum shalat isya’. Oleh sebab itu At-Tirmidzi mengatakan: “Mayoritas ahli ilmu menyatakan makruh hukumnya tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya. Dan sebagian ulama’ lainnya memberi keringanan dalam masalah ini. Abdullah bin Mubarak mengatakan : “Kebanyakan hadits-hadits Nabi melarangnya, sebagian ulama membolehkan tidur sebelum shalat isya’ khusus di bulan Ramadlan saja.”

Menurut pandangan ilmiah pada saat Isya (sesudah waktu magrib sampai Shubuh) dimulailah penurunan kerja organ internal yang telah digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Tubuh memasuki waktu istirahat. Waktu ini juga disebut waktu relaksasi, pengenduran dan penormalan organ, jaringan otot, sistem saraf, dan lain sebagainya. Gerakan-gerakan shalat mendukung kerja perikardium yang membuang kelebihan energi dan jantung. Dengan dilepaskannya kelebihan energi secara alamiah, terciptalah stabilitas tingkat energi jantung sehingga proses istirahat tubuh menjadi sempurna. (http://kesehatan.kompasiana.com).
Bahkan dalam Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam Al-Qur’an dan Sunah, dipaparkan bahwa waktu shalat Isya sebagai terminal akhir perjalanan hari. Pada waktu ini, kondisi tubuh mengalami perubahan dari keinginan bergerak aktif menjadi keinginan beristirahat total. Zat melatonin keluar dari dalam tubuh seiring hari yang menjadi semakin gelap. Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk mengakhirkan shalat isya hingga gelap. Sebagaimana dalam Musnad karya Imam Ahmad terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Mu’adz bin Jabal RA,  Rasulullah SAW bersabda: “Akhirkanlah shalat ini hingga gelap. Sesungguhnya, kalian telah dianugerahi keutamaan atas umat-umat lain yang belum satu pun umat sebelum kalian melakukannya.”

Waktu shalat isya merupakan perpindahan dari waktu penuh kesibukan ke waktu istirahat, dan merupakan kebalikan dari shalat subuh. Waktu ini merupakan terminal tetap untuk perpindahan tubuh dari hegemoni nervous sistem yang tenang ke hegemoni sistem yang tidak tenang. Oleh karena itu, mungkin ini yang menjadi rahasia disunnahkannya mengakhirkan shalat isya sampai sesaat menjelang tidur.
Wallahu a’lam.

Subhanallah, Indahnya Islam ..

Demikianlah manfaat shalat secara ilmiah bagi kehidupan manusia di dunia. Faktor-faktor inilah yang mendasar kegiatan meditasi seperti taichi, qi-gong dan sebagainya. Kegiatan meditasi ini dilakukan untuk menyerap tenaga-tenaga alam ke sistem tubuh. Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur karena telah di’karuniakan’ syariat shalat oleh Allah SWT sehingga jika laksanakan sesuai aturan maka secara tak sadar kita telah menyerap tenaga alam ini. Ini mungkin belum pernah terfikir oleh kita sebelumnya.

Inilah hakikat mengapa Allah SWT yang memiliki sifat Pengasih dan Penyayang mewajibkan shalat kepada kita sebagai hambaNYA. Sebagai Pencipta Allah swt mengetahui bahwa hambaNYA amat sangat memerlukan-Nya. Shalat di awal waktu akan membuat badan semakin sehat.

Semoga informasi ini dapat menambah semangat kita untuk melaksanakan shalat tepat pada waktunya , dan bersegera ke mesjid bagi kaum adam …

Dikutip dari berbagai sumber
loading...
 
Copyright © 2014 Rasendriya Bercerita. Designed by OddThemes